[KBR|Warita Desa] Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Denmark untuk mengembangkan energi bersih di Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Selatan, dan Riau.
"Denmark telah memberikan dukungan terhadap pengembangan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) untuk empat provinsi," jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di situs resminya, Kamis (5/12/2019).
Skenario Pemerintah Denmark
Dalam RUED tersebut, Pemerintah Denmark mengusulkan skenario pengembangan energi bersih yang cocok dengan potensi masing-masing wilayah.
Untuk Sulawesi Utara, skenario yang disarankan adalah pengembangan energi air. Sedangkan Gorontalo dinilai berpotensi besar mengembangkan energi surya.
"Apabila kedua provinsi ini berhasil mengembangkan energi hidro (air), energi surya, dan menggunakan natural gas untuk menggantikan batu bara, maka kedua provinsi ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar kurang lebih 50 persen pada tahun 2030," jelas Kementerian ESDM.
Untuk Kalimantan Selatan, Pemerintah Denmark mengusulkan pengembangan combined cycles, yakni kombinasi energi angin, energi surya, dan natural gas.
"Provinsi ini (Kalimantan Selatan) masih didominasi oleh penggunaan batu bara, namun combined cycles dapat dijadikan alternatif energi yang murah untuk menggantikan batu bara," jelas Kementerian ESDM.
Terakhir, untuk Riau, Pemerintah Denmark mengusulkan pengembangan energi angin dan energi surya.
"Apabila bauran EBT (energi baru terbarukan) dapat mencapai 2/3 pasokan listrik Riau pada tahun 2030, maka akan terjadi penghematan pembiayaan infrastruktur listrik sebesar Rp13 miliar," kata Kementerian ESDM lagi.
Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Rony Sitanggang
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR68H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR68H